CERITA INI AKAN MEMBUAT ANDA MALU, JIKA PERNAH BERTENGKAR ATAU MEMARAHI IBUMU !!

Cerita Inspirasi Fiktif “Pertengkaran Ibu serta Anak”. Pada cerita inspirasi kesempatan ini saya bakal memberi narasi fiktif mengenai pertikaian seseorang ibu dengan anak gadisnya. Di bawah ini yaitu ceritanya.


Satu hari ada seseorang anak yang berkelahi dengan ibunya, pertikaian itu bermula saat ibu itu memberikan nasehat anaknya, walau demikian anaknya terasa terganggu dengan nasehat ibunya, pada akhirnya terjadi pertikaian mulut di antara keduanya. pertikaian itu bikin si anak segera pergi keluar serta meninggalkan si ibu di rumah. Cuaca ketika itu begitu panas, sesudah jalan cukup jauh dia berpikir sesaat untuk berteduh dibawah pohon yang cukup rindang.

Di dekat pohon rindang itu ada kedai mie ayam, Perutnya telah mulai merasa lapar walau demikian dia baru tersadar bila dia tak membawa duit. Ia menginginkan beli semangkok mie ayam walau demikian lantaran ia tak membawa duit, ia cuma terdiam sembari sesekali memandang kedai itu sembari menahan rasa lapar.

Yang memiliki Kedai Yang Baik Hati

Dengan cara tidak sadar seseorang ibu yang memiliki kedai itu lihat tingkah anak itu yang kerap lihat kearah kedainya sembari memegangi perutnya. Lantas yang memiliki kedai itu mendekati anak itu. “Nak ibu cermati anda kelihatannya sering melihat kearah kedai ibu. Apakah anda menginginkan makan mie ayam dikedai ibu? ” Tutur si yang memiliki kedai.
 
“Iyah bu, memanglah perut saya agak merasa lapar, namun saya tak mempunyai duit untuk beli mie ayam di kedai ibu”, jawab anak itu.
“Oh, jadi karenanya anda selalu memerhatikan kedai ibu. ayuk ke kedai ibu nanti ibu kasih semangkok mie ayam”, – ucap si yang memiliki kedai.
“Tapi saya tak mempunyai duit untuk membayar mie ayam ibu”, jawab si anak
“ Sudahlah anda tak perlu cemas, Ibu iklas kok”, ucap kembali si ibu.
Pada akhirnya anak itu mengonsumsi mie ayam pemberian si yang memiliki kedai. Namun tiba tiba si anak menetaskan air mata. “Kenapa anda menangis nak? ” Bertanya si yang memiliki kedai.
 
“Tidak apa – apa bu, saya cuma terharu dengan kebaikan ibu, lantaran ibu yang bukanlah siapa – siapa saya, namun ikhlas memberi semangkok mie ayam dengan cara gratis pada saya, sesaat ibu saya sendiri hari ini barusan berkelahi dengan saya, serta dia membiarkan saya pergi serta beliau tak perduli bila sekarang ini saya belum makan serta tak membawa uang” ucap anak itu.
Mendengar perkataan anak itu ibu kedai itu terdiam sebentar serta menyela nafas, lantas lalu dia mendekati sianak itu serta mengusap2 pundak itu sembari berkata :

“Nak, kenapa kau memikirkan seperti itu? Saya hanya memberimu semangkuk mie ayam saja, namun kau demikian terharu serta katakan saya begitu baik, serta begitu tidak sama jauh dengan ibumu. Cobalah saat ini anda pikirkan, Saya cuma memberimu semangkuk mie ayam, sesaat Ibumu sudah memasak nasi, serta berbagai hal lain untuk kamu makan, dari sejak anda lahir hingga saat ini serta semuanya diberikan dengan cara gratis supaya anda dapat tumbuh sehat hingga sekarang ini, mengapa orang yang senantiasa berikan makan anda setiap hari dengan cara gratis jadi anda bilang tak baik, mengapa malah saya yang cuma sekali berikan anda semangkuk mie ayam anda katakan begitu baik. Semestinya orang yang harus anda katakan begitu baik adalah Ibumu.

Dia yang meng4ndungmu, Dia yang mel4hirkanmu, Dia yang menyu*suimu, Dia yang memandikanmu, Dia yang merawatmu dari kecil sampai sebesar sekarang ini, dia yang memberi jiwa serta raganya untuk membesarkan serta menjaga anda, saat ini pulang lah nak lantas mohon maaf lah padanya, lantaran dia orang yang semestinya kau katakan begitu baik. Pulang serta berterimakasihlah pada beliau”

Mendengar nasehat dari yang memiliki kedai itu anak itu cuma terdiam, sebagian waktu lalu dia menangis. “Betapa durhakanya saya pada Ibuku, saya tidak pernah perduli dengan apa yang pernah dia berikanlah buat aku, begitu berdosanya aku” ucap anak itu.
“Terimakasih bu telah memberi saya semangkuk mie ayam, saya permisi pulang” tambah sang anak.
 
Anak itu segera jalan dengan cepat menuju tempat tinggalnya, setelah tiba didepan tempat tinggal, nyatanya sang Ibu tengah berdiri pas didepan pintu tempat tinggal.
Saat itu juga sang ibu segera memanggil anaknya, “Nak anda dari tempat mana saja, ibu cemas sama kamu, maafkan Ibu yah lantaran tadi telah memarahi kamu, Ibu juga lihat dompet kamu ada dimeja kamar anda, pasti kamu belum makan, Mari nak masuk, Ibu sudah mempersiapkan makan untuk kamu”, ucap sang Ibu.

Mendengar perkataan Ibunya itu, Anak itu tidak kuasa menahan rasa tangis serta segera lari dan bersujud di kaki ibunya. “Maafkan saya bu, saya ini telah durhaka pada ibu, saya tak pernah menghormati apa yang telah ibu berikanlah pada saya, Saya mohon maaf bu. Saya ini memanglah tak pernah bersukur, Saya tak sadar bila sampai kini saya mempunyai Ibu paling baik didunia. Saya tidak akan mengulanginya lagi bu, saya bakal senantiasa dengarkan semuanya nasehat Ibu, Saya cinta Ibu. ” Ucap sang anak.

Janganlah Melupakan Kebaikan Orang Tua

Kadang-kadang kita melupakan serta meremehkan kebaikan serta kasih sayang yang demikian besar dari orangtua kita, bahkan juga kita kerap geram serta berkelahi dengan mereka ketika kita dinasehati oleh mereka dan kerap kita memperbandingkan orangtua kita dengan orang lain, serta berasumsi orang lain tambah baik dari orangtua kita saat kita tengah di beri suatu hal dengan orang lain, walau sebenarnya apa yang didapatkan oleh orang lain tidak akan dapat menandingi kebaikan serta kasih sayang orangtua kita.
 
Yakinlah, saat orangtua kita memberikan nasehat kita itu lantaran mereka menginginkan yang paling baik untuk kita. Tak ada kasih sayang yang bisa diberikan orang lain pada kita melebihi orangtua kita, jangan sampai melupakan atau melawan pada mereka. Lantaran merekalah orang yang benar benar tulus menyukai serta menyayangi dirimu tanpa ada pamrih.

Mudah-mudahan cerita inspirasi mengenai Pertikaian Ibu serta Anak ini bisa menyadarkan kita kalau orangtua yaitu orang yang butuh diprioritaskan serta janganlah sekali kali untuk melawan terlebih hingga berkelahi dengan dia. Saat ini datanglah ke Ibu Mu, mohon maaf lah pada beliau serta katakan “I Love You, Mom !

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "CERITA INI AKAN MEMBUAT ANDA MALU, JIKA PERNAH BERTENGKAR ATAU MEMARAHI IBUMU !!"

Posting Komentar